Amk Media News /,19/12/2024
Kementerian PUPR melalui PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) menargetkan pembangunan fisik Tol Jogja-Bawen seksi II Banyurejo-Borobudur dimulai pada Januari 2025.
Amk Media News – Kementrian PUPR melalui PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) menargetkan pembangunan fisik Tol Jogja-Bawen seksi II Banyurejo-Borobudur dimulai pada Januari 2025.
Direktur Utama Jasamarga Jogja Bawen, A.J. Dwi Winarsa mengatakan, ruas Banyurejo-Borobudur diprediksi rampung pada kuartal II-2027, jika konstruksi proyek dieksekusi di awal tahun depan. Panjang seksi II ruas ini mencapai 15,2 kilometer (km)
“Dalam proses tender, proses lelang, kami rencanakan akan dimulai konstruksinya di awal tahun depan, di bulan Januari tahun 2025, akan selesai 2,5 tahun di kuartal II tahun 2027, ini 2,5 tahun,” ujar Dwi Winarsa.
Dwi Winarsa mencatat pembebasan lahan sudah mencapai 90,42 persen. Artinya, angka ini sudah representatif untuk dimulai konstruksi proyek di awal 2025, setelah Kementerian PUPR menyelesaikan tender.
“Kemudian tadi kita sudah tender di seksi II progres lahannya adalah 90,42 persen, jadi sudah lebih dari 90 persen, jadi nanti begitu selesai tender di awal tahun depan kita sudah bisa melakukan konstruksi karena secara lahan juga sudah banyak yang sudah bisa dibebaskan,” kata dia.
Untuk kebutuhan tanah, proyek Tol Jogja-Bawen seksi II memerlukan anggaran sebesar Rp1,832 triliun yang mencakup 12 desa, di mana lokasi proyek strategis ini dibangun.
“Dalam proses tender, proses lelang, kami rencanakan akan dimulai konstruksinya di awal tahun depan, di bulan Januari tahun 2025, akan selesai 2,5 tahun di kuartal II tahun 2027, ini 2,5 tahun,” ujar Dwi Winarsa saat ditemui di Jogja, Kamis (10/10/2024).
Dwi Winarsa mencatat pembebasan lahan sudah mencapai 90,42 persen. Artinya, angka ini sudah representatif untuk dimulai konstruksi proyek di awal 2025, setelah Kementerian PUPR menyelesaikan tender.
“Kemudian tadi kita sudah tender di seksi II progres lahannya adalah 90,42 persen, jadi sudah lebih dari 90 persen, jadi nanti begitu selesai tender di awal tahun depan kita sudah bisa melakukan konstruksi karena secara lahan juga sudah banyak yang sudah bisa dibebaskan,” kata dia.
Untuk kebutuhan tanah, proyek Tol Jogja-Bawen seksi II memerlukan anggaran sebesar Rp1,832 triliun yang mencakup 12 desa, di mana lokasi proyek strategis ini dibangun.
Adapun, realisasi pembayaran langsung (PL) hingga 4 Oktober 2024 senilai Rp1,63 triliun.
Badan Usaha Jalan Tol pemegang konsesi Jalan Tol Ruas Jogja-Bawen, JJB memperoleh dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Dari bahan paparan, tercatat anggaran PL yang dikucurkan LMAN mencapai Rp6,695 triliun, namun serapan hingga 4 Oktober baru di angka Rp5 triliun lebih. Sehingga, sisa dana masih Rp1,692 triliun.
“Secara pembiayaan tidak ada masalah, jadi kami lahan dibiayai oleh LMAN, negara, tapi untuk men-support percepatan dan perencanaan dan juga menyediakan dana talangan tanah yang kami sediakan, ini kami pakai atau kami alokasikan untuk lahan yang dipakai prioritas,” kata dia.
“Di mana konstruksi perlu segera dikerjakan sehingga kami menggunakan dana talangan yang nantinya akan diganti oleh pemerintah, penggunaan dana talangan ini,” ujar Dwi.
Untuk diketahui, panjang Tol Jogja-Bawen 75,12 km dan akan melintasi 2 provinsi, yaitu Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 66,32 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 8,80 km.
Pekerjaan Jalan Tol ini dibagi menjadi enam seksi, di mana terdapat lima simpang susun yang meliputi seksi I Yogyakarta-Banyurejo 8,8 km, seksi II Banyurejo-Borobudur 15,2 km seksi III Borobudur-Magelang 8,1 km, seksi IV Magelang-Temanggung 16,6 km, seksi V Temanggung-Ambarawa 21,2 km, dan seksi VI Ambarawa-Bawen 5,12 km.
Jalan Tol Jogja–Bawen termasuk dalam proyek strategis nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.
Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam. (Amk Media News, Ws)