Amkmedianews.com. Pemalang – Kabupaten Pemalang memiliki ambisi besar untuk memperkokoh diri sebagai salah satu pilar utama penyangga pangan di Provinsi Jawa Tengah. Guna mewujudkan visi tersebut, Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menggarisbawahi sejumlah aspek krusial yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Hal ini meliputi kualitas lingkungan yang terjaga, infrastruktur yang mumpuni, serta daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam menopang stabilitas kontribusi pangan.
Penegasan ini disampaikan Bupati Anom saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan yang turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Pendopo Kabupaten Batang pada Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Bupati Anom menjelaskan bahwa penguatan sektor pertanian juga akan ditempuh melalui hilirisasi dan modernisasi praktik bertani, serta mendorong partisipasi aktif petani milenial. Program-program dari Dinas Pertanian, seperti pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dan inisiasi program petani milenial, menjadi langkah konkret dalam upaya ini.
Selain sektor pertanian, Anom juga menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur untuk mengurangi disparitas pembangunan, peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan dan kesehatan, pemeliharaan kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan sampah yang efektif, serta pemantapan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik (good and clean government).
Dalam kesempatan tersebut, Anom memaparkan beberapa program kerja prioritas di bidang pertanian yang dirancang untuk mendukung ketahanan pangan. Program-program tersebut meliputi pembangunan jaringan elektrifikasi lahan pertanian, pembangunan dan rehabilitasi jalan usaha tani, pemanfaatan traktor dengan teknologi remote control untuk efisiensi pengolahan lahan, pengembangan demplot penggunaan pupuk organik dan sosialisasi kepada Kios Pupuk Lengkap (KPL), serta gerakan pengendalian hama pertanian secara terpadu.
Pada sesi pemaparan usulan program prioritas Kabupaten Pemalang untuk tahun 2026, Bupati Anom mengajukan beberapa proyek strategis dengan nilai total puluhan miliar rupiah. Usulan tersebut mencakup pembangunan jembatan Gunungbatu Kecamatan Bodeh (Rp 10 miliar), rekonstruksi jalan Kendalsari – Jebed (Rp 11,025 miliar), rekonstruksi jalan Widodaren – Karangasem (Rp 14 miliar), rekonstruksi jalan Iser – Kendalsari (Rp 14 miliar), dan revitalisasi Pasar Belik (Rp 30 miliar).
Menanggapi usulan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa swasembada pangan menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan Musrenbang kali ini. Namun, ia juga memastikan bahwa aspirasi dari elemen masyarakat lainnya tetap menjadi perhatian. Gubernur Luthfi menambahkan bahwa Musrenbang keempat ini menjadi momentum sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pemerintah kabupaten/kota, khususnya di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan.
“Bupati dan Wali Kota tadi sudah mengajukan usulan, dan kita patok bahwa tahun 2026 kita bersama-sama untuk swasembada pangan. Tahun 2025 kita infrastruktur, dan 2026 meningkat menjadi swasembada pangan,” tandas Gubernur Luthfi.
Acara Musrenbang tersebut dihadiri oleh para Bupati dan Walikota se-Eks Karesidenan Pekalongan beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Batang.**( Joko Longkeyang).